Dahulu kala kanang hanya merupakan sebuah hutan atau
perkebunan dan hanya dihuni oleh beberapa rumah penduduk. Itupu hanya terdapat
pada dataran tinggi. Menurut orang terdahulu di tempat ini, orang yang
menenpati tempat atau rumah yang terdapat di dataran tinggi maka orang tersebut
merupakan orang yang paling berhak memerintah. Dan di tempat itu ada dua orang
saudara yang memiliki rumah yang berada di dataran tinggi sehinggga kedua
saudara tersebut berhak memerintah dari tujuh orang bersaudara. Kedua saudara
yang bernama Tapengo dan Takumba, seperti yang disebutkan tadi bahwa Tapengo
dan Takumba, seperti yang disebutkan tadi bahwa Tapengo dan Takumba adalah dua
orang saudara yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi yang tempatnya ada di
kerajaan Binuang, yang akrap disebut sapa Raja Binuang. Raja binuang tersebut
memiliki kekuasaan yang lebih tinggi untuk memerintah dibandingkan Tapengo dan
Takumba olehnya itu, Tapengo dan Takumba memberikan perintah kepada masyarakat
yang ada di sekitar tempat tinggalnya untuk membawa atau memberikan makanan
kepada Raja binuang sebagai bukti penghormatan kepada mereka. Maka sehabis dari
pasar, rakyat-rakyat yang ada dibawah perintah Tapengo dan Takumba membawa
sebahagian apa yang mereka beli di pasar tadi, seperti ikan, cumi, udang,
kepiting, sayur-sayuran dan masih banyak lagi kepada raja Binuang, begitupun
dengan hasil panen buah atau padijika waktunya panen buah, seperti langsat,
durianm dan rambutan atau panen padi, maka sebahagian hasil panen tersebut juga
dibawa ke tempat raja Binuang. Kegiatan tersebut berlangsung beberapa tahun.
Sampai kepada ketika Raja
Binuang memberitahukan kepada Tapengo dan Takumba untuk memerintahkan kepada
para masayarakat supaya tidak perlu lagi membawa hasil pasar atau hasil panen
buah dan padi mereka kepada Raja Binuang. Raja Binuang memberitahukan mereka
cukup menjual hasil panen mereka di tempat mereka tinggal, dan tidak perlu
repot-repot lagi membawa makanan ke Binuang, namun para masyarakat di bawah
perintah Tapengo dan Takumba tetap saja membawa sebahagian hasil mereka ke
Binuang, dan diserahkan kepada Raja Binuang. Melihat hal ini Raja Binuang
merasa takjub kerena rakyat-rakyat Tapengo dan Takumba tetap saja membawakannya
makanan walaupun sudah diperintah untuk menghentikan kegiatan tersebut. Sebagai
tanda terima kasaih Raja Binuang memberikan nama tempat tinggal yang dihuni
oleh Tapengo dan Takumba beserta Rakyat-rakyatnya, nama tempat tersebut adalah Kanang yang bagi orang terdahulu arti
dari kata Kanang adalah makanan atau atau dengan arti lain orang yang selalu
berprilaku sopan, ramah, dan patuh. Nah dari sejarah tersebutlah muncul sebuah
desa yang dinamakan Kanang. Walaupun Tapengo dan Takumba sudah meninggal namun
kata Kanang sampai sekarang tetap menjadi nama desa atau tempat tinggalnya
dahulu. Bahkan desa Kanang yang dahulunya hanya merupakan
Sumber : Wawancara Almarhum H. Nota
tahun 2007 di Batetangnga
Maaf para Sappoku sekedar meluruskan bukan Takumba Tapi Pakumba',bukan Tapengo Tapi Tapengo'.dua saudara itu berasal dari Pegunungan yang disebut Sekarang Sebagai Simbuang tua. Di Simbuang dua orang tersebut populer diceritakan Lesung batunya masih tersimpan disana dan menjadi benda yg dikeramatkan Kampungnya juga masih ada termasuk gunung miliknya.
BalasHapus